
Kebaikan Yang Mengalir
Tahukah Anda? lebih dari 200 RIBU guru ngaji di Jawa Tengah setiap hari berjuang membimbing generasi penerus dengan pendapatan seadanya, bahkan ada yang tidak menerima bayaran sama sekali. Padahal mereka adalah pilar utama pendidikan agama, penjaga nilai-nilai luhur, dan pembentuk karakter bangsa yang juga harus berjuang mencari nafkah bagi keluarga.
Pernahkah kita benar-benar merenungkan perjuangan mereka?
Mari kita lihat sosok Bu Aminah. Di usianya yang telah menginjak 55 tahun, semangatnya untuk mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak di kampungnya tak pernah padam. Dengan tangan yang mulai terasa kaku, ia tetap sabar membimbing mereka, mengajarkan bacaan yang benar, dan menanamkan kecintaan pada agama. Kisah Bu Aminah hanyalah satu dari sekian banyak kisah inspiratif para guru ngaji di Jawa Tengah. Mereka, dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, mencurahkan waktu dan tenaga mereka, seringkali tanpa imbalan yang memadai.
Kita telah merasakan manfaat dari pendidikan agama yang mereka berikan. Kita telah merasakan dampak positif dari nilai-nilai yang mereka tanamkan. Kini, saatnyalah kita membalas kebaikan mereka. Saatnya kita memberikan apresiasi yang lebih nyata atas dedikasi dan pengorbanan mereka.
Tanya pada dirimu sendiri: Apakah kita sudah memberikan penghargaan yang layak untuk mereka?
Program Sayangi Guru Ngaji hadir sebagai jembatan untuk menghubungkan rasa syukur dan penghormatan kita kepada para pahlawan tanpa tanda jasa ini. Dengan berdonasi melalui program ini, kita dapat membantu mereka mendapatkan fasilitas mengajar yang lebih layak, mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pengajaran, dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
Mari kita wujudkan rasa terima kasih kita kepada lebih dari 200 RIBU guru ngaji di Jawa Tengah. Donasi Anda, sebesar apapun, akan memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan mereka dan masa depan generasi penerus bangsa. Bagikan pesan ini kepada teman dan keluarga Anda. Bersama, kita bisa memberikan Sebuah Cinta dan Penghormatan bagi mereka. Jangan biarkan semangat mereka padam.
-
Februari, 6 2025
Campaign is published